Marah, kerap dianggap hal yang biasa. Jika ada anak melakukan kesalahan,dengan kemarahan orangtua sering berharap bahwa si anak akan lekas mengerti, berubah sikap dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Namun penelitian otak terkini menunjukkan, ketika seorang anak dimarahi maka yang terjadi adalah bergugurannya sel otak. Tidak hanya kalau dimarahi, tatkala marah pun otak seseorang akan mengalami kerusakan, termasuk anak-anak. Dalam darah ada hormon cortisol yang biasanya meningkat jika dalam keadaan stres atau marah. Jika hormon cortisol tinggi, itu bisa merusak otak pusat memori. Karena itu,
orang pemarah bisa menjadi pelupa.
Oleh karena itu, ketika anak marah untuk mengontrol emosinya disarankan untuk merangkul, memeluk, mencium, atau mengusapnya dengan lembut. Semua sentuhan akan akan meningkatkan otak untuk memproduksi oksitoksin atau disebut juga love hormon. Jika oksitoksin diproduksi banyak, maka dapat menekan cortisol sehingga seseorang bisa berpikir lagi.
Oksitoksin dalam hal ini dilepaskan sebagai respons terhadap kontak sosial, terutama pada skin to skin contact. Hormon ini dilepaskan setiap kita memeluk anak atau bayi, terutama pada saat menyusui. Karena itu, kontak fisik yang teratur dan terus menerus dari orangtua cenderung akan membuat anak merasa aman dan nyaman.
Ada seorang ibu yang meneliti perkembangan jaringan otak bayinya berusia 9 minggu dengan sebuah alat khusus yang dipasang di kepala si bayi, yang kemudian dihubungkan dengan kabel2 komputer, sehingga si ibu dapat melihat perkembangan otak bayinya di layar monitor. Saat menyusui ia melihat gambar2 syaraf itu membentuk rangkaian yang sangat indah. Ketika asyik menyusui, si bayi tidak sengaja menendang salah satu kabel komputer, si ibu kaget dan berteriak "No!!" dan si bayi kaget..Ketika itu si ibu melihat gambar sel syaraf tadi menggelembung seperti balon, membesar dan pecah. Kemudian terjadi perubahan warna yang menandai kerusakan sel..Demikian diungkapkan Lise Eliot, PhD, seorang pakar biologi dan anatomi sel Chicago Medical School, Amerika Serikat.
Dari peristiwa itu kita dapat belajar bahwa satu teriakan saja dapat menggugurkan sel otak apalagi dengan kemarahan secara terus menerus. Marah tidak hanya mengganggu otak, namun juga dapat mengubah fungsi organ tubuh. Menurut penyelidikan ilmiah, marah dapat menimbulkan berbagai perubahan dalam seluruh anggota tubuh seperti hati, pembuluh darah, perut serta kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah berubah pada waktu marah.
orang pemarah bisa menjadi pelupa.
Oleh karena itu, ketika anak marah untuk mengontrol emosinya disarankan untuk merangkul, memeluk, mencium, atau mengusapnya dengan lembut. Semua sentuhan akan akan meningkatkan otak untuk memproduksi oksitoksin atau disebut juga love hormon. Jika oksitoksin diproduksi banyak, maka dapat menekan cortisol sehingga seseorang bisa berpikir lagi.
Oksitoksin dalam hal ini dilepaskan sebagai respons terhadap kontak sosial, terutama pada skin to skin contact. Hormon ini dilepaskan setiap kita memeluk anak atau bayi, terutama pada saat menyusui. Karena itu, kontak fisik yang teratur dan terus menerus dari orangtua cenderung akan membuat anak merasa aman dan nyaman.
Ada seorang ibu yang meneliti perkembangan jaringan otak bayinya berusia 9 minggu dengan sebuah alat khusus yang dipasang di kepala si bayi, yang kemudian dihubungkan dengan kabel2 komputer, sehingga si ibu dapat melihat perkembangan otak bayinya di layar monitor. Saat menyusui ia melihat gambar2 syaraf itu membentuk rangkaian yang sangat indah. Ketika asyik menyusui, si bayi tidak sengaja menendang salah satu kabel komputer, si ibu kaget dan berteriak "No!!" dan si bayi kaget..Ketika itu si ibu melihat gambar sel syaraf tadi menggelembung seperti balon, membesar dan pecah. Kemudian terjadi perubahan warna yang menandai kerusakan sel..Demikian diungkapkan Lise Eliot, PhD, seorang pakar biologi dan anatomi sel Chicago Medical School, Amerika Serikat.
Dari peristiwa itu kita dapat belajar bahwa satu teriakan saja dapat menggugurkan sel otak apalagi dengan kemarahan secara terus menerus. Marah tidak hanya mengganggu otak, namun juga dapat mengubah fungsi organ tubuh. Menurut penyelidikan ilmiah, marah dapat menimbulkan berbagai perubahan dalam seluruh anggota tubuh seperti hati, pembuluh darah, perut serta kelenjar-kelenjar dalam tubuh. Seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah berubah pada waktu marah.
baru tahu juga ya marah ternyata bisa merusak sel otak...thx buat artikelnya,menarik juga nih
BalasHapustutorit.heliohost.org/wp
makanya aku gak suka marah-marah dan gak suka liat orang marah....
BalasHapus