Mau dapat dollar??? daftar aja disini....dijamin 100% GRATIS!!!!

Rabu, 11 Maret 2009

Bangunan Indo-Eropa

Dalam waktu yang relatif singkat berdirilah ratusan gedung atau bangunan serta rumah tinggal yang mewakili berbagai gaya dan arsitektur karya para arsitek Belanda terkenal pada masa itu seperti Prof. C.P.Wolf Shcoemaker, Ir.J.Gerber, A.F.Aalbers, Van Galen Last, Bennink, R.A. De Wall, Ed Cuypers dan arsitek lainnya. Sebagian gedung atau bangunan berarsitektur tempo doeloe itu sampai kini masih berdiri kokoh. Empat Gedung diantaranya yang terawat baik dan sebagian besar masih menampakkan keasliannya adalah Gedung Sate, Gedung Merdeka, Gedung Bank Indonesia (di ujung utara Jalan Braga), dan Villa Isolla (kini Gedung di UPI Bandung).
  • Gedung Sate, kini telah dijadikan pusat pemerintahan Pemda Jabar yang mulai dibangun 27 Juli 1920 dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Bangunan yang berlantai dua ini dirancang arsitektur J.Gerber dengan gaya Roman Klasik, tapi menurut para ahli lebih banyak memadukan aliran Moor yang bergaya Spanyol dengan gaya Bali. Bagian atapnya yang bertingkat tiga, mirip meru di Bali, berupa tumpukan piramid dengan jumlah ganjil yang makin ke atas makin kecil. Dan ini dikenal dengan sebutan Gedung Sate karena di puncak atapnya yang terbuat dari sirap terdapat itu terdapat hiasan berupa tusukan sate.
  • Gedung Merdeka, terletak di Jalan Asia Afrika mulai terkenal di seluruh Nusantara bahkan di seluruh dunia sejak berlagsungnya peristiwa bersejarah Konferensi Asia Afrika, 18-24 April 1955. Tetapi jauh sebelum itu gedung ini lebih dikenal dengan nama Societeit Concordia (1895), sebagai tempat pesta dan rekreasi para opsir dan pengusaha perkebunan Belanda. Bersama arsitek Van Galenlast, pada 1931 arsitek C.P. Wolf Schoemaker merenovasi bangunan Societeit Concordia yang kini menjadi Museum Asia Afrika.
  • Gedung Bank Indonesia, dahulu bernama Javasche-Bank dibangun pada 1931 oleh arsitek Ed Cuypers. Salah satu ciri dari gaya arsitektur gaya Indo-Eropa ini adalah bentuk menara diatas atap gedung Bank Indonesia ini.
  • Vila Isolla, gedung ini lebih dikenal dengan nama Gedung Bumi Siliwangi. Gedung milik milyoner Belanda, D. W. Barretty ini dirancang oleh Prof. C. W. Schoemaker pada awal 1930 dan rampung 3 tahun kemudian. Dibangun diatas tanah seluas 30 hektar, gedung ini memiliki 4 lantai yang menyuguhi panorama alam indah bagi penghuninya.
Mungkin masih ada bangunan arsitektur Indo-Eropa salah satunya garapan Ir. Soekarno dicontohkan oleh Haryoto Kunto berupa rumah tinggal dengan model vila yang terletak di jl. Gatot Subroto No. 17 yang beratap susun, pintu dan jendelanya berkaca patri dinding luarnya dari batu alam dan dipadu dengan hiasan pemanis gaya Art Deco.
Bangunan kuno dengan perpaduan berbagai gaya arsitektur itu seharusnya mendapat perhatian utama dari Pemerintah Jawa Barat karena aset inilah yang bisa diangkat ke permukaan sebagai daya tarik kota Bandung. Dan bukan tidak mungkin Bandung lebih cepat mendapat julukan sebagai kota "Monumen Arsitektur". Menggantikan julukan Paris van Java, Kota Kembang dan berbagai julukan lainnya yang menggambarkan kebesaran Bandung pada zamannya.

10 komentar:

  1. Thank's kunjungannya ke blog aq.... untuk iklan blog ini potensial utk dilirik Google adsense... kayak nya sih
    salam on line

    BalasHapus
  2. Kliatanya dirimu cinta banget sama Bandung :)
    Kliatanya detail banget ngebahasnya :)

    Sampai2 Sejarahnya sate Bandung... ech mnksudku bukan sate makanan tapi Gedung Sate bandung yach :D ckckck ..

    Salam :)

    BalasHapus
  3. hehehhe.... blog na keyennn yaaaa ^o^ jam na bagus! tar ajarin caranya yaaa ehehhe

    thx dah mampir ke blog ku ^o^

    BalasHapus
  4. Kalau misal rumahku besok dibuat bangunan perpaduan Indo-Eropa Bagus ga yach :D ckckck

    *Ngimpi diuyu :D ckckck

    BalasHapus
  5. @Aribicara
    Wekekekeke..
    Kapan tuh terwujud?

    ;))

    Hmm.. enak aja kalo' ngeliat bangunan2 lama kayak gini.

    BalasHapus
  6. mantafff
    disemarang juga banyak tuh. di kota lama

    BalasHapus
  7. Gedungnya di Bandung smua...jd bangga sebagai penghuni Bandung ^_^
    Apalagi Gedung Isola, jd teringat kembali waktu aku n misua foto prewedding di situ.

    BalasHapus
  8. bangunan kaya gitu harusnya lebih dirawat lagi ya...
    sayang kalo dirusak dan dijadikan bangunan baru...

    BalasHapus
  9. hemm.. peninggalan bekas penjajahan yg tak terlupakan..apalagi buat belanda yang 350th setia menjajah dulu..hhe

    BalasHapus
  10. Membicarakan tentang bangunan bersejarah jd ingat sejarah masa lalu. penuh dengan perjuanggan dan kita sebagai penerusnya hanya berkewajiban untuk meneruskan perjuanggan ini dengan caranya masing-masing tentunya dengan cara yang positip. Semua peninggalan masa lalu yang telah menjadi sejarah harus kita pelihara dan sudah sepantasnya pemerintah lebih sensitif menangani hal ini. Topiknya bagus friend... terus berkarya ya

    BalasHapus

makasih buat yang komentar

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service